Lompat ke konten
Beranda » Burung Anis Hutan

Burung Anis Hutan

BURUNG ANIS HUTAN 
Burung Anis Hutan (Zoothera andromedae) – Sunda Thrush. Burung ini ada yang bilang agak mirip Burung Anis Macan, tapi sepertinya lebih mirip dengan Burung Anis Sisik, sehingga tidak jarang orang menyangka ini adalah Burung Anis Sisik. Di Jawa Barat burung ini dikenal dengan sebutan Hutan. Suara kicauan juga terbilang merdu. Populasi saat ini semakin berkurang dan mulai langka.

Di Indonesia Burung Anis Hutan ini ditemukan di Jawa Barat sekitar gunung Pangrango, tapi di pulau Sumatra burung mirip dengan burung ini sering ditemukan.  Penyebaran Burung Anis ini secara luas, selain di Jawa Barat, juga ditemukan di pulau Sumatra, Malaysia dan Filipina.
Burung Anis Hutan dinamakan juga Sunda Thrush (Zoothera andromedae), burung ini yaitu burung orisinil Indonesia, tersebar di Sumatra (Bengkulu, pulau Enggano), Jawa Barat, Bali, Lombok, Malaysia dan Filipina.
Burung mempunyai nama inggris Sunda Thrush, jika diartikan apa jadi Punglor Sunda ? atau Anis Sunda ? tentu nama ini abnormal kedengarannya. Sedangkan di tempat Jawa Barat sendiri, terutama yang tinggal di sekitar kaki gunung Gede, burung ini sering disebut sebagai Anis Hutan.
Anis Hutan atau Sunda Thrush (Zoothera andromedae) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis Punglor (Anis), yang ada di Indonesia dan salah satu dari 39 spesies Zoothera yang ada di dunia.
Dilihat dari postur tubuh, burung ini lebih mendekati bentuk Punglor Sisik (Zoothera dauma/ Common Scaly Thrush) yang berasal dari pulau Sumatra (Sumatra Utara). Corak badan juga mempunyai sisik yang seakan-akan dengan Punglor Sisik, hanya saja corak sisiknya tidak sebanyak Punglor Sisik.
Sunda Thrush, hidup atau berhabitat di hutan dataran rendah lembab subtropis atau tropis dan juga terdapat di hutan pegunungan lembab subtropis atau tropis. Suka mencari masakan di atas permukaan tanah, mencari cacing dan serangga kecil di bawah lapisan tanah paling atas. Buah-buahan hutan juga menjadi pakan alternatif bagi burung ini, apabila cacing dan serangga tidak ditemukan.
Kemampuan berkicaunya, berdasarkan beberapa rujukan dikatakan burung ini juga mempunyai kicauan yang tidak mengecewakan merdu, dengan nada sedikit berdesah, tapi bisa mengalun panjang. Tapi alasannya yaitu lantaran termasuk burung yang gampang stress, agak susah untuk menciptakan burung ini berkicau. Adaptasi yang susah dengan tempat barunya, sehingga memerlukan waktu yang tidak mengecewakan usang untuk melatih burung ini berkicau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page