Apa Pengertian Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) dan Bagaimana Karakteristik serta Keunggulan atau kelebihan Kurikulum Merdeka ? Kurikulum merdeka atau Kurikulum 2024. Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2024 adalah terobosan yang membantu guru dan kepala sekolah mengubah proses belajar menjadi jauh lebih relevan, mendalam, dan menyenangkan. Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar diciptakan untuk mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran.
Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Kurikulum Merdeka sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak. Tidak hanya di sekolah penggerak, kurikulum ini juga diluncurkan di sekolah lainnya. Menurut data Kemdikbud Ristek, sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265 sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka. Jumlah ini akan terus meningkat seiring mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.
Pengertian Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Ciri khas Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) adalah adanya dari Projek Penguatan profil pelajar Pancasila. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Menurut Kemdikbud Ristek, rencananya, Kurikulum Merdeka ini akan dijalankan sebagai opsi tambahan terlebih dahulu selama tahun 2022-2024 dalam rangka pemulihan pembelajaran pasca pandemi. Nah, nantinya mulai tahun 2024, diharapkan Kurikulum Merdeka sudah bisa fully implemented secara nasional. Di tahun 2024 juga, Kemdikbud Ristek akan mengkaji ulang mengenai implementasi Kurikulum Merdeka ini berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. Menurut Nadiem, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar, yaitu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Jika sebelumnya di Kurikulum 2013 peserta didik harus mempelajari semua mata pelajaran (di tingkat TK hingga SMP) dan akan dijuruskan menjadi IPA/IPS di tingkat SMA, lain halnya dengan Kurikulum Merdeka. Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi menjalani hal seperti itu.
Apa Filosofi Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) ? Merdeka Belajar memiliki dua filosofis yakni hal pertama terinspirasi dari filsafat Ki Hadjar Dewantara dan mengenai dua konsep yakni kemerdekaan dan kemandirian. kemandirian dan kemerdekaan juga merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dan sudah termasuk esensi dari filsafat pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara. Merdeka Belajar merupakan filosofi yang mendasari proses sekaligus tujuan jangka panjang pendidikan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara (KHD), Bapak Pendidikan Indonesia, menyatakan bahwa kemerdekaan adalah tujuan pendidikan sekaligus paradigma pendidikan yang perlu dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan. Beliau menekankan berulang kali tentang kemerdekaan belajar. ‘’…kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu “dipelopori”, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetap biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri.
Menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa kemerdekaan bukan sekedar kebebasan hidup. Namun, yang paling utama dari kemerdekaan adalah kemampuan untuk “hidup dengan kekuatan sendiri, menuju ke arah tertib-damai serta selamat dan bahagia, berdasarkan kesusilaan hidup manusia”. Maksudnya, makna merdeka dalam merdeka belajar adalah kemampuan dan keberdayaan individu untuk mencapai kebahagiaan. Jadi, individu yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana akan mempu membuat keputusan serta tindakan yang membawa kebahagiaan dan keselamatan bagi dirinya, masa depannya, dan orang-orang lain di sekitarnya. Selain itu, secara filosofis merdeka belajar memiliki relevansi dengan landasan pendidikan humanisme, konstruktivisme dan progresivistme. Humanisme merupakan kebebasan, pilihan personal dalam mengaktualisasikan diri mengembangkan potensi, berfungsi dan bermakna bagi lingkunganya. Konstruktivisme adalah kemerdekaan dalam menggali dan mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan siswa. Sedangkan, Progresivisme menekankan kemerdekaan guru untuk mengeksplorasi dan mengoptimalkan potensi siswa.
Bagaimana Karakteristik Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) ? Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:1) Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila; 2) Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi; 3) Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Adapun Keunggulan atau kelebihan Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) adalah sebagai berikut. Pertama, Kurikulum Merdeka Lebih fokus pada materi yang esensial. Dengan fokus pada materi yang esensial, maka beban belajar di setiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit. Hal ini bertujuan agar; guru mempunyai lebih banyak waktu untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, seperti diskusi dan argumentasi atau pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis projek; guru mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan proses pembelajaran murid, misalnya menerapkan asesmen formatif, sehingga guru paham kemampuan awal murid atau memberikan umpan balik dan masukan bagi tugas-tugas yang dikumpulkan murid kita atau sekedar mendengarkan mereka untuk lebih memahami kebutuhannya, sekolah juga mempunyai ruang yang lebih banyak untuk menggunakan materi yang kontekstual, sesuai dengan visi misi sekolah atau kondisi lingkungan sekitar.
Kedua, Stuktur kurikulum mereka lebih Fleksibel. Kompetensi atau capaian pembelajaran ditetapkan oleh Kemendikbudristek tidak lagi untuk setiap tahun, tetapi untuk setiap fase. Misalnya, untuk SD, Kemendikbudristek menetapkan capaian fase A di akhir kelas 2, fase B di akhir kelas 4, dan fase C di akhir kelas 6. Dengan demikian, guru menjadi lebih leluasa dalam merancang alur dan kecepatan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan muridnya, jam pelajaran juga tidak dikunci per minggu, melainkan per tahun. Sekolah bisa lebih fleksibel dalam merancang kurikulum operasionalnya, murid SMA/MA dan Paket C kelas 11 dan 12, mereka bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan aspirasi kariernya.
Ketiga, Tersedianya banyak perangkat ajar melalui Platform Merdeka Mengajar. Tersedia banyak alat bantu bagi guru untuk mengajar, seperti buku teks, modul ajar, asesemen literasi dan numerasi yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan belajar murid. Perangkat-perangkat ini dapat langsung digunakan guru atau dapat dimodifikasi atau diadaptasi sesuai keperluan. Ada juga modul-modul pelatihan yang bisa diikuti oleh guru dan kepala sekolah secara mandiri. Semua itu akan disediakan di aplikasi android dan website yang bernama Platform Merdeka Mengajar. Demikian yang dapat dibagikan, semoga bermanfaat,
Demikian penjelasan singkat tentang Pengertian Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024) dan Bagaimana Karakteristik serta Keunggulan atau kelebihan Kurikulum Merdeka (Kurikulum 2024). Semoga ada manfaatnya
Terima kasih atas infonya yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia
Komentar ditutup.