Pengertian dan Langkah-Langkah Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik. Salah satu pendekatan atau model pembelajar adalah pendekatan atau model saintifik, yakni pendekatan datau model saintifik yang memiliki lima langkah kegiatan utama yakni mengamati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan informasi / mencoba (experimenting), menalar atau mengasosiasi (associating), mengomunikasikan (communicating) yang dapat dilanjutkan dengan mencipta.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang Pengertian dan Langkah-Langkah Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik. Majid (2014) menyatakan bahwa pengertian Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik adalah pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghafal semata.
Sedangkan menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
Rusman (2015), Pengertian Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.
Hosnan (2014), Pengertian Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
Sedangkan Karar dan Yenice (2012) menyatakan bahwa Pengertian Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik artinya pembelajaran itu dilakukan secara ilmiah. Jadi esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran., Proses pembelajaran dapat disepadankan dengan suatu proses ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap (ranah afektif), keterampilan (ranah psikomotorik), dan pengetahuan (ranah kognitif) siswa. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa dapat menjawab rasa ingin tahunya melalui proses yang sistematis sebagaimana langkahlangkah ilmiah. Dalam rangkaian proses pembelajaran secara ilmiah inilah siswa akan menemukan makna pembelajaran yang dapat membantunya untuk mengoptimalkan kognisi, afeksi dan psikomotor. Jika praktik ini diterapkan di sekolah, maka akan membentuk pembiasaan ilmiah yang berkelanjutan.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.
Jadi Pengertian Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan.
Bagaimana Langkah-Langkah Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik ? Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik tersebut mengikuti langkah-langkah pada metode ilmiah. Berikut ini langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
a. Mengamati.
Siswa menggunakanpanca inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu danlainnya berbeda. Misalnya, untuk matapelajaran IPA, siswa mengamati pelangi, untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa mendengarkan percakapan, untuk matapelajaran bahasa Indonesia siswa membaca teks, untuk prakarya siswa mencicipi iga bakar, dan untuk mata pelajaran IPS siswa mengamati banjir. Siwa dapat mengamati fenomena secara langsung maupun melalui media audio visual. Hasil yang diharapkan dari langkah pembelajaran ini adalah siswa menemukan masalah, yaitu gap of knowledge – apapun yang belum diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati.
Pada langkah ini guru dapat membantu siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui (gap of knowledge) tersebut. Agar kegiatan mengamati dapat berlangsung dengan baik, sebelum pembelajaran dimulai guru perlu menemukan / mempersiapkan fenomena yang diamati siswa dan merancang kegiatan pengamatan untuk siswa menemukan masalah.
b. Menanya.
Siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural, sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan siswa yang relevan dengan indikator-indikator KD. Guru Membantu siswa merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu / ingin diketahui agar dapat melakukan/ menciptakan sesuatu.
c. Mengumpulkan informasi/mencoba.
Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik, misalnya melakukan eksperimen, mengamati, obyek / kejadian / aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, mediamassa, atauserangkaian datastatistik. Guru menyediakan sumber-sumber belajar, lembar kerja (worksheet), media, alatperaga / peralatan eksperimen, dan sebagainya. Guru juga membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengisi lembar kerja, menggali informasi tambahan yang dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang siswa rumuskan.
d. Menalar/mengasosiasi.
Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang merekarumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan agar siswa dapat menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan-simpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan pada langkah menanya.
e. Mengkomunikasikan.
Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara lisan dan / atau tertulis atau melalui media lain. Pada tahapan pembelajaran ini siswa dapat juga memajang / memamerkan hasilnya di ruang kelas, atau mengunggah (upload) di blog yang dimiliki. Guru memberikan umpan balik, meluruskan, memberikan penguatan, serta memberikan penjelasan / informasi lebih luas. Guru membantu peserta didik untuk menentukan butir-butir penting dan simpulan yang akan dipresentasikan, baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi informasi.
Adapun Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Salah satu tujuan dari metode pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan dan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimaksud meliputi adalah keterampilan berpikir kritis, analitis, sintesis, serta mampu menciptakan ide-ide yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. (2) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sistematis. Selain meningkatkan keterampilan berpikir tinggi, siswa diharapkan juga mampu berpikir runtut dan sistematis setelah belajar dengan metode pembelajaran saintifik ini. Dengan pola Hal ini nantinya akan mendorong siswa untuk memahami sebuah masalah dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah. (3) Meningkatkan Pemahaman Konsep. Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan tidak hanya mampu menghafalkan konsep yang mereka terima. Tetapi lebih dari itu, siswa seharusnya mampu untuk memahami konsep secara mendalam. Untuk itu, diperlukan pembelajaran saintifik karena dalam aktivitas pembelajarannya, siswa selalu diminta untuk menemukan dan mengembangkan konsep secara mandiri. (4) Meningkatkan Kemampuan Komunikasi. Selain tiga hal di atas, pembelajaran saintifik diharapkan dapat dapat memberikan stimulus kepada peserta didik agar lebih aktif dalam berkomunikasi melalui penyampaian ide, diskusi pemecahan masalah, diskusi pengolahan data, hingga cara mengomunikasikan hasil pembelajaran secara lisan maupun tulisan. (5) Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif melalui rangkaian aktivitas yang dirancang secara sistematis. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center) seperti pada metode ini juga diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan produktif. (6) Meningkatkan Motivasi Belajar. Dengan pendekatan yang menyenangkan, metode pembelajaran saintifik ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk lebih aktif dan inovatif juga dapat menciptakan suasana belajar yang tidak monoton, sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
Selain itu manfaat utama menerapkan Langkah-Langkah Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik adalah agar guru dapat mengembakan kecakapan abad 21 meliputi literasi, kompetensi, dan pengembangan karakter.
Demikian informasi tentang Pengertian dan Langkah-Langkah Pendekatan atau Model Pembelajaran Saintifik. Semoga bermanfaat. terima kasih.
Terima kasih atas infonya yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia
Thank you, the article is very useful, especially for students studying in educational majors or study programs.
Komentar ditutup.