Apa Pengertian dan bagaimana Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek. Pengertian dan Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ? Pengertian pembelajaran berbasis Proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktifitas secara nyata. PBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan siswa dalam melakukan investigasi dan memahaminya.
Berkut ini beberapa Pengertian pembelajaran berbasis Proyek menurut para ahli. Menurut Kleil, et al (2009) mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek (Project-based learning) sebagai “the instructional strategy of empowering learners to pursue content knowledge on their own and demonstrate their new understandings through a variety of presentation modes”. Sementara itu Intel Corporation (2007) memberikan definisi terhadap pembelajaran berbasis proyek sebagai “an instructional model that involves students in investigations of compelling problems that culminate in authentic products”. Definisi yang lebih lengkap terhadap pembelajaran berbasis proyek dapat ditemukan dalam pendapat Barell, Baron, dan Grant yang meberikan pengertian PBP sebagai “using authentic, real-world project, based on a highly motivating and engaging question, task, or problem to teach students academic content in the context of working cooperatively to solve the problem” (Dalam Bender, 2012).
Menurut Michael M. Grant (2002) dalam Dini Rahmawati (2011) , Getting A Grip on Project Based- Learning: Theory, cases and recomandations, Pengertian pembelajaran berbasis Proyek
1. PBL adalah model pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan danpertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi kehidupan siswa.
2. PBL adalah model komprehensif untuk pengajaran dan pembelajaran yang dirancang agar siswa melakukan riset terhadap permasalahan nyata.
3. PBL adalah model yang konstruktif dalam pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus kepada aktifitas siswa.
4. PBL adalaha model pembelajaran yang berpusat pada aktifitas siswa, mengajak siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Sedangkan Menurut Agus Sampurno dalam Dini Rahmawati (2010), Model pembelajaran berbasis proyek dapat dipandang sebagai salah satu model penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan secara personal. Adanya peluang untuk menyampaikan ide , mendengarkan ide -ide orang lain, dan mereflesikan ide sendiripada ide-ide orang lain, adalah suatu bentuk pengalaman pemberdayaanpengetahuan ( meaning making process). Selain itu siswa juga mengalami tahap pembelajaran yang disebut sebagai “ Interactive Re search Cycle” yang terdiri dari tahap pertanyaan, perencanaan, pengumpulan data, mensintesispengetahuan, dan evaluasi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Strategi ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk otentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari..
Oleh karena itu, pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan secara sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP merupakan strategipembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyekmemberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk menghasilkan produk nyata berupa barang atau jasa.
Pada PBP, peserta didik terlibat secara aktif dalam memecahkan masalah yang ditugaskan oleh guru dalam bentuk suatu proyek. Peserta didik aktif mengelola pembelajarannya dengan bekerja secara nyata yang menghasilkan produk riil. PBP dapat mereduksi kompetisi di dalam kelas dan mengarahkan peserta didik lebih kolaboratif daripada bekerja sendiri-sendiri. Di samping itu PBP dapat juga dilakukan secara mandiri melalui bekerja mengkonstruk pembelajarannya melalui pengetahuan serta keterampilan baru, dan mewujudkannya dalam produk nyata.
Bagaimana Prinisp-prinsip pembelajaran berbasis proyek ? Sebagaimana telah diurakan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan tugas proyeksebagai strategi pembelajaran. Para peserta didik bekerja secara nyata, memecahkan persoalan di dunia nyata yang dapat menghasilkan solusi berupa produk atau hasil karya secara nyata atau realistis. Prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyekadalah:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
b. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
c. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Berikut Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.
Langkah pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:
a. Penentuan proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antar anggota kelompok.
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya seni, g) mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.
e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.
f. Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.
Penilaian dalam pembelajaran berbasis Proyek (PBP)
Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis proyek meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian diperoleh dari kegiatan peserta didik yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu mulai dari perencanaan, penyusunan jadwal, penyelesaian proyek, penyusunan laporan, dan evaluasi proses dan hasil proyek.
Pada penilaian tugas proyek perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yangrelevan dengan bahasan materi pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai perencanaan proyek, mencari serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas proyek dan penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian hasil tugas proyek dengan materi pelajaran yang diberikan guru dengan mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Produk atau hasil karya tugas proyek yang dikerjakan peserta didik harus merupakan hasil karyanya sendiri baik secara individu maupun kelompok.
Langkah penilaian proyek pada dasarnya dapat dibagi kedalam dua langkah, yaitu menyusun instrumen penilaian proyek dan membuat rubrik penilaian. Penyusunan instrumen penilaian proyek disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran, sedangkan rubrik penilaian disusun berdasarkan aspek-aspek penilaian yang disusun dalam istrumen penilaian.
Penilaian dalam pembelajaran berbasis proyek mencakup pengetahuan, ketrampilan dan kinerja. Penilaian pengetahuan dan ketrampilan dapat dilakukan melalui penugasan individu/kelompok. Penilaian kinerja dilengkapi dengan laporan tertulis yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Instrumen yang digunakan berupa tugas-tugas belajar (learning tasks) meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis, lisan maupun praktik. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
Penilaian pada pembelajaran berbasis proyek juga dapat dilakukan dengan menilai produk yang dihasilkan. Penilaian produk dilakukan pada tugas yang menekankan pada produk teknologi maupun karya seni. Sementara itu, penilaian sikap dapat dilakukan dengan bentuk penilaian observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation), dan penilaian jurnal oleh peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubric.
Manfaat pembelajaran berbasis Proyek
Lalu Apa Manfaat pembelajaran berbasis Proyek (PBP)? Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya. Pelaksanaan PBP dapatmemberi peluang pada peserta didik untuk bekerja mengkonstruk tugas yang diberikan guru yangpuncaknya dapat menghasilkanproduk karya peserta didik.Manfaat Pembelajaran berbasis proyek (PBP) diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
Pembelajaran berbasis proyek yang efektif, menurut Klein, et al (2009) harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Leads students to investigate important ideas and questions
- Is framed around an inquiry process
- Is differentiated according to student needs and interests
- Is driven by student independent production and presentation rather than teacher delivery of information
- Requires the use of creative thinking, critical thinking, and information skills to investigate, draw
- conclusions about, and create content
- Connects to real world and authentic problems and issues
Demikian uraian tentang Pengertian dan Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek. semoga ada manfaatnya.