Apa dan bagaimana Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Siswa) SMP MTs? Mengenal Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Siswa) SMP MTs. Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua istilah yang berbeda, tetapi tidak berdiri sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan alamiah secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Menurut Libert, Paulus, dan Strauss (Sunarto, 2002: 39) bahwa perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksinya dengan lingkungan. Dengan demikian pada batas-batas tertentu perkembangan dapat dipercepat melalui proses belajar.
Bagaimana Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Siswa) SMP MTs? Usia SMP MTs adalah usia memasuki masa remaja. Masa remaja merupakan periode yang penting, yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa in akan memberikan dampak langsung pada individu dan mempengaruhi periode selanjutnya. Perkembangan fisik dan mental yang cepat menuntut remaja untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan membentuk perilaku, nilai, dan sikap baru.
Masa remaja menurut Mappiare (Ali, 2014:9) dibagi menjadi masa remaja awal, yaitu usia 12/13 sampai 17/18 tahun, dan remaja akhir, yaitu 17/18 tahun sampai 21/22 tahun. Selanjutnya, Santrock (2007:20-21) bahwa masa remaja awal (early adolescence) kurang lebih berlangsung pada usia menengah pertama atau menengah akhir. Menurut Erickson (Santrock, 2010:87) masa remaja merupakan masa berkembangnya self-identity (kesadaran akan identitas diri). Remaja harus memutuskan siapakah dirinya, apa keunikannya, apa tujuan hidupnya. BIla remaja berhasil menemukan jati dirinya, maka akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya apabila gagal mengatasi krisis identitas, maka akan mengalami kebingungan (confusion) sehingga cenderung memiliki kepribadian yang tidak sehat (maladjustment).
Menurut Havigurst (Hurlock, 2013:9) tugas-tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu. Tugas-tugas perkembangan remaja (usia SMP Mts) adalah sebagai berikut:
a. mencapai hubungan-hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya dari kedua jenis;
b. mencapai suatu peranan sosial sebagai pria dan wanita;
c. menerima dan menggunakan fisik secara efektif;
d. mencapai kebebasan emosional dari orangtua dan orang lainnya;
e. mencapai kebebasan keterjaminan ekonomi;
f. memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan/jabatan;
g. mempersiapkan diri untuk persiapan pernikahan dan berkeluarga;
h. mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual yang diperlukan sebagai warga negara yang kompeten;
i. secara sosial menghendaki dan mencapai kemampuan bertindak secara bertanggung jawab; dan
j. Mempelajari dan mengembangkan seperangkat sistem nilai-nilai dan etika sebagi pegangan untuk bertindak.
Tahap perkembangan berpikir pada masa remaja menurut Piaget (Santrock,2010:56) berada pada tahap berpikir operasional formal. Tahap ini ditandai oleh kemampuan berpikir abstrak, Idealistik, dan berpikir lebih logis seperti menyusun rencana dan memecahkan masalah. Tipe pemikirian logis ini disebut juga pemikiran deduktif hipotesis (hypothetical-deductive-reasoning).
Anak usia 11-15 tahun (usia SMP MTs ) berada pada fase formal operasional, namun banyak peserta didik kemampuan berpikir abstraknya masih terbatas (Santrock, 2010:57). Sedangkan kemampuan intelektualnya mengalami perkembangan yang paling pesat (terutama bagi remaja yang bersekolah),dan bakat (aptitude) mulai menunjukkan kecenderunan-kecenderungan secara lebih jelas.
Menurut Gardner (Syaodih, 2011:95) :tingkat inteligensi atau IQ bukan satu-satunya yang dapat meramalkan keberhasilan seseorang tetapi ada kecerdasan dalam spektrum yang lebih luas yaitu kecerdasan majemuk (multiple intelligent). Setiap anak memiliki kecenderungan dari delapan kecerdasan, meskipun memiliki tingkat penguasaan yang berbeda yaitu:
a. Kecerdasan bahasa (verbal-linguistic intelligence), kecakapan berpikir melalui kata-kata, menggunakan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks
b. Kecerdasan matematika – logis (logical-mathematical intelligence), kecakapan untuk menyelesaikan operasi
c. Kecerdasan spasial–visual (visual-spatial intelligence), kecakapan berpikir dalam ruang tiga dimensi
d. Kecerdasan kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence), Kecakapan melakukan gerakan dan keterampilan-kecekatan fisik
e. Kecerdasan musik (musical intelligence). Kecakapan untuk menghasilkan dan menghargai musik, sensitivitas terhadap melodi, ritme, nada, tangga nada,
f. Kecerdasan hubungan sosial (interpersonal intelligence). Kecakapan memahami dan merespon serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif
g. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence). Kecakapan memahami diri
dan menata kehidupannya sendiri
h.Kecerdasan naturalis hakekatnya adalah kecakapan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
i. Konsep kecerdasan majemuk bukanlah hal baru, ahli-ahli lain menyebutnya sebagai bakat atau aptitude.
Setiap orang memiliki potensi kreatif meskipun dalam derajat yang berbeda (DePorter ,2001:293). Kreativitas mengarah ke penciptaan sesuatu yang baru, berbeda, unik, baik itu berbentuk lisan, tulisan, maupun konkret atau abstrak dan kreativitas timbul dari pemikiran divergen (Hurlock, 1978:5). Berpikir divergen mempertimbangkan beberapa jawaban yang mungkin ada untuk suatu masalah. Sedangkan De Bono (1991:8) menyebutnya berpikir lateral, pola berpikir lateral selalu berkaitan dengan ide-ide baru, maka nampak erat kaitannya dengan pola berpikir kreatif. Menurut Hurlock (2013:4) bahwa orang yang kreatif tidak selalu memiliki inteligensi yang tinggi, kadang-kadang ditemukan orang yang memiliki bakat kreatifnya tinggi tetapi tingkat kecerdasannya rendah, dan tidak semua orang yang tingkat kecerdasannya tinggi adalah pencipta.
Kreativitas Remaja Usia SMP MTs. Beberapa ahli psikologi mengemukakan karakteristik kreativitas, menurut Utami Munandar (Ali, 2014:52) mengemukakan ciri-ciri kreativitas, diantaranya (1) Senang mencari pengalaman baru; (2) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas sulit; (3) Memiliki inisiatif; (4) Sangat tekun; (4) Cenderung bersikap kritis terhadap orang lain; (6) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya; (7) Selalu ingin tahu; (8) Pekak atau perasa; (9) Enerjik dan ulet; (10) Menyenangi tugas-tugas yang majemuk; (11) Percaya diri; (12) Memiliki rasa humor: (13) Memiliki rasa keindahan; (14) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.
Perkembangan kreativitas berkaitan erat dengan perkembangan kognitif (Ali, 2014:47. Remaja berada pada tahap operasional formal, sehingga pada masa remaja merupakan tahap yang sangat potensial untuk mengembangkan kreativitas. Orangtua dan guru mempunyai peranan yang penting dalam mengembangkan kreativitas, antara lain cara mendidik yang demokratis dan permisif, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai serta mengutamakan proses daripada hasil.
Cara Mengidentifikasi Kecerdasan Peserta Didik
a. Pengamatan
Menurut Makmun (2009:56) guru dapat menandai kecerdasan umum peserta didik dengan cara membandingkan dengan peserta didik lainnya di dalam kelas.
1) Peserta didik yang cenderung selalu lebih cepat dan mudah memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugasnya, dibandingkan dengan teman-temannya, lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan (accelarated learning).
2) Peserta didik yang cenderung selalu mencapai hasil rata-rata saja dan hanya dapat menyelesaikan tugasnya sesuai batas waktu yang ditetapkan dibandingkan dengan teman-temannya (average student)
3) Peserta didik yang cenderung selalu memiliki kesulitan dalam memahami materi pelajaran, mencapai hasil yang lebih rendah dari teman-temannya, dan hampir selalu tidak dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya sesuai batas waktu yang ditetapkan, (slowlearners).
Meskipun hasil melalui pengamatan ini hanya bersifat tentatif akan tetapi dapat memberi kontribusi kepada guru untuk melakukan penyesuaian yang memadai terhadap kondisi objektif peserta didiknya.
b. Analisis Produk
Produk yang dianalisis adalah Hasil Ulangan/Tes.dan tugas, wawancara, dokumentasi berupa data prestasi belajar, sikap perilaku peserta didik, hasil psikotes bila ada dsb.Cara-cara identifikasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk dan bakat (tetapi dilakukan pada bidang studi/keterampilan tertentu), serta kreatiivitas. Cara-cara identifikasi tersebut di atas dapat saling melengkapi untuk mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai potensi peserta didik.
Dalam pembelajaran guru harus memperhatikan tahap dan tugas-tugas perkembangan serta keragaman karakteristik individu diantaranya yaitu:
a. Menyusun RPP yang sesuai dengan tahap dan tuigas perkembangan peserta didik pada masa remaja.
b. Guru perlu merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan keragaman karakteristik peserta didik, dan menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif agar mereka dapat belajar secara optimal.
c. Adanya perbedaan dalam kecepatan perkembangan, maka dalam pembelajaran perlu adanya pendekatan individualitas disamping kelompok
d. Guru memberi motivasi kepada setiap peserta didik agar berperilaku yang sesuai oleh kelompok sosial pada masa remaja.
Berikut ini adalah hal yang dapat dilakukan guru.
a. Rancang pembelajaran yang sesuai dengan keragaman dalam kemampuan Intelektual, kecerdasan majemuk, kemampuan kognitif, dan kreativitas agar tercapai prestasi terbaiknya sesuai dengan potensinya, termasuk pertimbangkan pemikir operasional konkret yang mungkin masih ada di kelas Anda.
b. Rancang pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas.
c. Ciptakan iklim belajar-mengajar yang kondusif untuk memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik secara optimal.
d. Berikan layanan individual disamping kelompok kepada peserta didik yang sangat cerdas atau yang lambat belajar.
Demikian uraian singkat tentang Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Siswa) SMP MTs. Semoga ada manfaatnya.
Thank you for sharing a very useful educational article
Komentar ditutup.