Lompat ke konten
Beranda » Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning

Burung Kakatua Kecil Jambul Kuning

  • oleh
BURUNG KAKATUA KECIL
JAMBUL KUNING (CACATUA SULPHUREA)
 
Burung Kakatua-kecil Jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga Cacatua. Burung ini hampir semua bulunya berwarna putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan. Daerah sebaran Burung Kakatua-kecil Jambul-kuning adalah Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor, di tempat yang masih terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Pakan unggas cerdas dan gemar berkawanan ini terdiri dari biji-bijian, kacang, dan aneka buah-buahan. Burung betina menetaskan antara dua sampai tiga telur dalam sarangnya di lubang pohon.

Burung kakatua jenis ini merupakan salah satu satwa prioritas konservasi di Taman Nasional Komodo. Burung kakatua kecil jambul kuning di Taman Nasional Komodo dapat ditemui di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Bero. Preferensi habitatnya di Taman Nasional Komodo berupa lembah-lembah (hutan gugur terbuka) dan hutan mangrove. Burung kakatua di Pulau Komodo dapat dijumpai di lembah-lembah pulau, antara lain di lembah Loh Liang, lembah Sebita, lembah Loh Wenci, lembah Loh Wau, dan lembah Loh Belanda. Sementara di Pulau Rinca menurut pengamatan petugas lapangan dan hasil inventarisasi Balai Taman Nasional Komodo menunjukkan burung kakatua kecil jambul kuning sering terlihat di sekitar pos Kampung Kerora dan Pulau Bero. Pergerakan burung kakatua kecil jambul kuning di Pulau Rinca di tempat lain jarang terlihat kecuali ada sumber makanan yang berlimpah dan akan terlihat berkelompok.
Pergerakan burung kakatua kecil jambul kuning di Pulau Komodo hanya terbatas pada lembah-lembah saja. Tampaknya keberadaan topografi yang sangat ekstrim (berbukit-bukit terjal) dengan kondisi vegetasi berupa savanna pada daerah di luar lembah serta jarak antara Pulau Komodo dengan Pulau Padar yang terlalu jauh telah membuat habitat burung kakatua ini di Pulau Komodo terisolasi antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan populasi burung kakatua ini di Pulau Rinca dapat berpindah-pindah ke Pulau Bero maupun ke Pulau Flores karena jaraknya tidak terlalu jauh.
Burung kakatua ini di Taman Nasional Komodo memiliki penyebaran berkelompok (Jessop, dkk., 2007). Burung kakatua kecil jambul kuning juga mempertahankan teritorialnya sebagai tempat untuk kawin, berkembang biak, dan istirahat. Aktifitas makan juga dengan berkelompok. Beberapa perilaku dalam mempertahankan teritorialnya dengan bersuara sambil merentangkan sayap dan memekarkan jambul dan terbang melayang disekeliling sarang (Putra, 1999). Burung kakatua ini selalu terbang berkelompok baik itu terbang untuk bermain-main maupun terbang untuk mencari makan. Jumlah individu dalam tiap kelompok juga dapat berubah-ubah. Bahkan tiap individu dapat pula pindah ke kelompok lain. Burung kakatua ini di Taman Nasional Komodo tidak memiliki metapopulasi dikarenakan jumlah individu tiap kelompok tidak tetap dan dapat berubah-ubah.
Lalu, kenapa burung kakatua suka berkelompok apabila tidak memiliki metapopulasi yang kuat? Perilaku berkelompok family burung baruh bengkok (termasuk burung kakatua kecil jambul kuning) ini sangat penting dan berguna untuk fungsi deteksi dan penghindaran terhadap predator, akses ke pasangan, pertahanan wilayah, dan juga efisiensi di dalam mencari makan. Perilaku feeding secara bersama dalam kelompok mungkin menguntungkan terhadap individu dan bermanfaat terhadap pengetahuan kolektif kelompok. Dengan mengikuti kawanan kelompok, setiap individu memiliki lebih baik kesempatan menemukan jumlah makanan yang cukup ketika sumberdaya sulit untuk ditebak.
GURU BERKARYA
error: Content is protected !!