Berikut ini Naskah Puisi “LAUT BANDA” Karya: Gerson Poyk
Engkau adalah Ibu di antara Ibu yang selalu
siap memberi hujan dan angin yang menggiling
tepung ikan tepung sagu di negeri matahari
Engkau adalah Ibu di antara Ibu yang selalu hidup
di hati beta, di hati beta tak karuan di dasar harapan
manisku, kucari dasarmu dengan suara cinta sonata
atas gelombang wajahmu, benih-benih membuih
Walaupun hidupku adalah petikan gitar memar
akan kutimpa gita kelana di buih-buih sucimu
sampai azabku tiba membuang sauh di pantaimu
Berapakah mereka yang bertanah air laut dan pulau
memandang beta, memandang beta menaburkan angin
di atas perkasamu penuh rahasia buih-buih suci
yang tak ingin tertindih sebuah kebuasan
dan kelaparan gurun pasir dan salju?
Haluan kapalku yang menjelajah rahasia laut
adalah irama gitar kasih sejuta senar sunyi
seperti gelombang sonar meraba dasarmu terdalam
memantul di jurang dan palung gulita Laut Banda
Laut Banda, Laut Banda, aku membelah gelombangmu
berlayar meninggalkan goresan kata atas perkasamu
sambil menghirup langit bersih lazuardi mendekap
paru-paru yang diterkam berjuta Kristal
Laut Banda, Laut Banda, paru-paru rapuhku memburumu
ke ujung hayatku aku meminta maaf sedalam dasarmu
jika sering melupakanmu
sebuah kebersihan langit yang terkait dengan isi kandunganmu
bayi-bayi suci yang akan datang di abad nanti
di sebuah daratan, hutan beserba sayap-sayap cenderawasih
di sebuah pantai, nyiur dan sagu begitu bersih
menunggu ikan dan harta karun sebuah bangsa besar
di pinggir lautan teduh
Suara Pembaruan, 4 Februari 1996
Demikian Naskah Puisi “LAUT BANDA” Karya: Gerson Poyk. Semoga ada manfaatnya.